SCOOTERIZ, ANDHIKA ARTHAWIJAYA
“Waktu coba ‘ngetes’ bareng motor sport 2-Tak 150 cc semi kompetisi Cuma beda 2 bodi untuk jarak 0 – 800 meter. Sedang 250 cc 4-taknya malah amblas 50 meter ketinggalan ….”
M. Fadli road racer Nasional papan atas, emang punya hobi tersendiri. Kalau di arena balap pria kelahiran 25 Juli 1985 ini kini membesut motor supersportnya Kawasaki . Tapi di luaran Fadli lagi keranjingan ngegas skuter asal Italia bermesin 2-Tak, Vespa.
Vespa Exclusive jebolan 2000 berkelir putih ini salah satu skuter kesayangan. Tampilannya sih tampak standar. Tapi kalau sudah digeber pol, Ninja pekgo (150R) maupun Ninja 250R aja masih berani dijabani. Julukannya ‘Ambulan’.
“Waktu coba ‘ngetes’ bareng motor sport 2-Tak 150 cc semi kompetisi Cuma beda 2 bodi untuk jarak 0 – 800 meter. Sedang 250 cc 4-taknya malah amblas 50 meter ketinggalan,” tutur Puguh Nuryanto, tuner sekaligus punggawa bengkel spesialis drag bike Overtune yang dipercaya menggarap korekan mesinnya.
Kata Fadli, waktu Vespanya itu coba di-dyno di markas AHRS Depok, Jabar pakai mesin dyno Sportdevice V3.3, horse power-nya 29 dk. Weleh … weleh .. tenaga segitu melebihi max power Ninja 150R maupun Ninja 250R standar lo. Padahal tenaga standarnya Vespa Exclusive hanya sekitar 7-8 dk doang.
Tentu kemampuan segitu lantaran dapur pacu sudah diobok-obok oleh Puguh. Kapasitas mesin standar yang semula hanya 150cc dibore-up jadi 171,9cc pakai piston big bore Yamaha RXZ berdiameter 62 mm berikut setang piston.
“Karakter mesin Vespa yang aslinya punya torsi gede di putaran bawah, gue bikin terbalik jadi low torque. Tapi high power di rpm atas,” terang Puguh. Untuk mendapatkan efek seperti itu, ruang crank case dikeruk sebanyak 2 mm dekat lubang transfer. Sementara tinggi transfer yang semula 51 mm dibikin jadi 48 mm. Lalu lubang buang diset selebar 25 mm dengan tinggi 30 mm. Selanjutnya, perbandingan kompresi dirancang jadi 7,7 : 1 dengan menata volume kubah kepala silinder sebanyak 13,5 cc.
Tak kalah penting, system pengapian diubah jadi DC total loss 12V 7A (standar AC) dengan memanfaatkan rotor milik RX-King yang magnetnya dibuang. Sehingga bobotnya jadi 400 gr saja. Sementara otak pengapian mengandalkan BRT I-Max Remote yang dikombinasi koil YZ 4SS plus busi Denso Iridium IW 31.
Untuk komponen pengabut bahan bakar, Puguh menjejali Keihin PJ 34 dengan settingan spuyer, main jet 150 dan pilot jet 60. Bahan bakarnya pakai Avgas dicampur oli samping Motul 800 dengan perbandingan 1 liter : 30 cc.
“Ditambah gue kombinasi primary drive 23 dan secondary drive 65, hasilnya gigi 1 sampai 3 bisa ngangkat begitu gas disentak,” aku Puguh.
Berani jajal larinya?
OVERTUNE SPEED INSTITUTE
Komplek Dept. Koperasi Blok C No. 36, Cimanggis. Depok (021) 93766536